Nia Cahyani
Pengertian Buku Besar akuntansi
adalah:
kumpulan akun-akun yang digunakan
untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga
dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry
yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan
yang berasal dari jurnal.
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Pertanyaan:
Apakah Data Dalam Buku Besar akuntansi Sudah menggambarkan Data yang
terperinci?
Jawaban: Data Dalam Buku Besar
Akuntansi Belum Terperinci Karena:
Akun buku besar kadang-kadang tidak
mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan
Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang
secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu
buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary
ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu
piutang dan buku besar pembantu barang dagang.
Pertanyaan:
Ada berapa Jenis Buku bEsar Akuntansi?
Jawaban: Jenis Buku bEsar Akuntansi
teridi dari:
Buku Besar terbagi menjadi Buku
Besar Umum (general Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem
Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus
Pelaporan Keuangan.
Buku Besar Umum sering disebut juga buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.
Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
Buku Besar Pembantu sering disebut juga buku tambahan, yaitu sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih mendetail.
Buku Besar Umum sering disebut juga buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.
Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
Buku Besar Pembantu sering disebut juga buku tambahan, yaitu sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih mendetail.
Pertanyaan:
Apa Yang dimaksud dengan Buku Besar pembantu?
Jawaban: Yang dimaksud dengan Buku
Besar pembantu adalah:
Buku besar pembantu digunakan untuk
mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar
Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut Akun Pengawas
(Controlling Account). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas disebut
Akun Pembantu (Subsidiary Account).
Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Pertanyaan:
Jelaskan 2 Jenis Buku besar Pembantu?
Jawaban: Berikut Penjelasan tentang 2 Jenis Buku Pembantu:
Buku Besar Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang disediakan khusus
untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan melakukan
transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya.
Dalam buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.
Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan maupun aktiva lainnya.
Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utangpun keadaan utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu.
Dalam buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.
Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan maupun aktiva lainnya.
Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utangpun keadaan utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu.
Pertanyaan:
Apa tujuan dan Fungsi dibuat Buku Besar Akuntansi?
Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu
untuk:
-mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
-memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
-menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
-mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
-menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi
fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
-Mengumpulkan data transaksi.
-Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun.
-Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
-Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.
-Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
-Mempersiapkan laporan keuangan.
Kegunaannya Buku Besar pembantu adalah:
-Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
-Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
-Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
-Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
-Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
-untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.
-mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
-memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
-menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
-mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
-menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi
fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
-Mengumpulkan data transaksi.
-Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun.
-Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
-Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.
-Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
-Mempersiapkan laporan keuangan.
Kegunaannya Buku Besar pembantu adalah:
-Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
-Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
-Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
-Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
-Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
-untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.
Pertanyaan:
Apa saja Bentuk Buku Besar Akuntansi Yang ada?
Jawaban: Bentuk Buku Besar akuntansi
terdiri dari:
-Bentuk T (T account)
-Bentuk Skontro
-Bentuk staffle berkolom saldo tunggal
-Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
-Bentuk Skontro
-Bentuk staffle berkolom saldo tunggal
-Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan Bentuk T (T account) Buku besar Akuntansi?
Jawaban: Bentuk T (T account) Buku
besar Akuntansi adalah:
buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah
kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun
diletakan di kanan atas.
Contoh buku besar bentuk T :
Contoh buku besar bentuk T :
Nama
Akun : Kas
Kode : 101
Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan Bentuk Skontro Buku besar Akuntansi?
Jawaban: Bentuk Skontro Buku besar
Akuntansi adalah:
Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom.
Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah
kredit.
Contoh buku besar skontro :
Contoh buku besar skontro :
Nama Akun : Utang Usaha
Kode : 201
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
|
Pertanyaan: APA Pengertian Siklus Akuntansi?
Jawaba: Silahkan Baca di Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Jasa, dan Manufaktur
Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan Bentuk staffle berkolom saldo tunggal Buku Besar
Akuntansi?
Jawaban: Bentuk staffle berkolom
saldo tunggal Buku Besar Akuntansi adalah:
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari
transaksi yang realtif banyak.
contohnya dibawah ini :
contohnya dibawah ini :
Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap Buku Besar
Akuntansi?
Jawaban: Bentuk Staffle berkolom
saldo rangkap Buku Besar Akuntansi adalah:
Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal.
Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom
kredit,
contohnya di bawah ini :
contohnya di bawah ini :
Pertanyaan:
Bagaimana cara Posting Ke dalam Buku Besar Akuntansi?
Jawaban: Berikut cara Posting Ke dalam Buku Besar Akuntansi:
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan
sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet
neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca
dicatat sebagai saldo kredit.
Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Pertanyaan:
Apa arti dari Kode di kolom Reff Buku besar Akuntansi?
Jawaban: arti dari Kode di kolom
Reff Buku besar Akuntansi adalah:
Pengkodean kolom Reff dalam Buku
Besar diambilkan dari Buku Jurnal pada saat transaksi dipindahkan ke Buku
Besar, atau dengan kata lain bahwa pemberian kode di buku besar dilakukan saat
posting dilakukan.
Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis nomor 111 dan 311. Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar akun nomor 111 dan 311. Dalam buku besar akun yang di debit (Kas) dalam kolom referens ditulis JU-1 artinya data yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman. Demikian pula untuk akun yang di kredit.
Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis nomor 111 dan 311. Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar akun nomor 111 dan 311. Dalam buku besar akun yang di debit (Kas) dalam kolom referens ditulis JU-1 artinya data yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman. Demikian pula untuk akun yang di kredit.
Pertanyaan:
Buku Besar Akuntansi apa saja yang perlu dibuat?
Jawaban: Buku Besar Akuntansi yang
perlu dibuat adalah:
AKTIVA
Debet
|
Kredit
|
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas Piutang Persediaan Pembayaran di Muka Investasi (surat berharga) Aktiva Lancar Lainnya
Aktiva Tidak Lancar
Piutang Investasi (barang)
Aktiva
Keuangan Lainnya
Infrastruktur,
Pabrik dan
Peralatan
Tanah dan Bangunan
Aset Tidak
Berujud
Aktiva Bukan Keuangan Lainnya
Aktiva
Tidak Lancar Lainnya
|
KEWAJIBAN
Debet
|
Kredit
|
Kewajiban Lancar
Hutang
Pinjaman
Jangka Pendek
Bagian Lancar
dari Pinjaman
Provisions (Cadangan)
Tunjangan
Pegawai
Dana Pensiun
Kewajiban
Lancar Lainnya
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang
Pinjaman
Provisions (Cadangan)
Tunjangan
Pegawai
Dana Pensiun
Kewajiban
Tidak Lancar Lainnya
|
EKUITAS
Debet
|
Kredit
|
Kepentingan Minoritas
|
Modal yang ditempatkan
Cadangan Akumulasi Surplus/(defisit) |
PENDAPATAN
Debet
|
Kredit
|
Penerimaan Operasi
Pajak (Tax Revenue)
Fee, Denda,
Biaya Hukuman,
& Perijinan
Penerimaan
dari Transaksi
Pertukaran
Transfer dari
Entitas
Pemerintah Lainnya
Penerimaan
Operasi Lainnya
Penerimaan non Operasi
Laba Penjualan Properti, Bangunan
dan peralatan
Penerimaan
Modal
Penerimaan
Luar Negeri
|
BIAYA
Debet
|
Kredit
|
Biaya Operasional
Upah, Gaji dan Tunjangan
Pegawai
Bantuan dan
Pembayaran
Transfer Lainnya
Perlengkapan dan Barang
Habis Pakai
Biaya Penyusuran dan
Amortisasi
Biaya Operasi Lainnya
Biaya non Operasi
Biaya keuangan (Finance
Costs)
Pembiayaan Dalam Negeri Pembiayaan Luar Negeri
Pengeluaran Modal
|
Pertanyaan: Apa Pengertian Jurnal Akuntansi?
Jawaban: Temukan jawabannya di Pengertian Jurnal Akuntansi dan Macam macam Jurnal Akuntansi
Pertanyaan:
Buku Besar Pembantu apa saja Yang perlu dibuat?
Jawaban: Buku Besar Pembantu Yang
perlu dibuat adalah:
Buku
besar Pembantu Untuk Aset / Aktiva adalah:
Aset Lancar
1. Kas dan Setara Kas
Buku pembantu kas tidak perlu dibuat
2. Piutang
Buku Pembantu Piutang dibuat berdasarkan nama debitor. Misalnya, aset negara dijual kepada publik secara kredit. Buku pembantu perlu dibuat berdasarkan nama-nama debitor (pembeli), berdasarkan jenis barang yang dijual, atau berdasarkan range besarnya piutang, atau bisa juga berdasarkan wilayah tinggal debitor.
3. Persediaan
Buku Pembantu Persediaan dibuat berdasarkan jenis barang seperti bentuk, fungsi, merek, dan sebagaimya, atau berdasar sifat penyusunnya.
4. Pembayaran di Muka
Buku Pembantu Pembayaran Di Muka dibuat berdasarkan jenis pembayaran yang dilakukan, misalnya yang dibayar di muka ada premi asuransi, pembayaran sewa tempat, dan lain-lain.
5. Investasi (surat berharga)
Buku Pembantu Investasi Lancar dibuat berdasarkan jenis investasi yang dimiliki, perusahaan/pihak di mana entitas berinvestasi, atau berdasar pada masa jatuh tempo investasi.
Aktiva Tidak Lancar (buku besar pembantunya dibuat sama dengan aturan diatas)
1. Piutang
2. Investasi (barang)
3. Aset keuangan lainnya
4. Infrastruktur, Pabrik, dan Peralatan
5. Tanah dan Bangunan
6. Aktiva Tidak Berujud
7. Aktiva Bukan Keuangan Lainnya
8. Aktiva Tidak Lancar Lainnya
Buku
besar Pembantu Untuk Kewajiban / Utang adalah:
Kewajiban Lancar/ Utang jangka Pendek
1. utang
Buku besar pembantu dibuat berdasarkan nama kreditor atau pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya hutang, begitu juga dengan nomor 2-4.
2. Pinjaman Jangka Pendek
3. Bagian Lancar dari Pinjaman
4. Provisions (Cadangan)
5. Tunjangan Pegawai
Buku besar pembantu dibuat berdasarkan kategori yang sudah ditentukan seperti: golongan pegawai (status jabatan) dan lain-lain.
6. Dana Pensiun
7. Kewajiban Lancar Lainnya
Kewajiban Tidak Lancar/ Utang Jangka Panjang
1. Utang
2. Pinjaman
3. Provisions (Cadangan)
4. Tunjangan Pegawai
5. Dana Pensiun
6. Kewajiban Tidak Lancar
Buku
besar Pembantu Untuk Ekuitas adalah:
-Modal yang ditempatkan
-Cadangan
-Akumulasi Surplus/(defisit)
-Kepentingan Minoritas
-Cadangan
-Akumulasi Surplus/(defisit)
-Kepentingan Minoritas
Buku
besar Pembantu Untuk Penerimaan / Pendapatan adalah:
Buku besar pembantu untuk pendapatan dibuat berdasarkan
pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya pendapatan, sekaligus jenis pendapatan
tersebut seperti yang ada di bawah ini:
A.
PENERIMAAN OPERASI
|
B.
PENERIMAAN NON OPERASI
|
1. Pajak (Tax Revenue)
PPh PPN Cukai PBB BPHTB Pajak lainnya Bea Masuk Pajak Ekspor Pajak Daerah Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Hiburan Pajak Hotel dan Restoran Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Daerah Lainnya 2. Fee., Denda, Biaya Hukuman, dan Lisensi 3. Penerimaan dari Transaksi Pertukaran 4. Transfer dari Entitas Pemerintah Lainnya Laba dari BUMN Transfer dari Entitas Pemerintah Lainnya di Daerah Laba dari BUMD Pendapatan dinas- dinas Bagian Bagi Hasil Pajak/ Non Pajak 5. Penerimaan Operasi Lainnya Penerimaan Bukan Pajak Penerimaan Operasi Lainnya di Daerah Retribusi Daerah Sumbangan dan Bantuan Penerimaan Bukan Pajak lainnya Dana Alokasi Umum (Dana Pengeluaran Rutin) |
1. Laba Penjualan Properti, Bangunan dan Peralatan
2. Penerimaan Modal
Penerimaan Privatisasi Aset Recovery Penerimaan Modal di Daerah Dana Alokasi Khusus Pinjaman Daerah Sumbangan dan Bantuan
3. Penerimaan
Luar Negeri
|
Buku
besar Pembantu Untuk Biaya adalah:
Buku besar pembantu untuk biaya
dibuat berdasarkan pihak-pihak yang menimbulkan adanya biaya sekaligus
berkaitan dengan jenis-jenis biaya seperti yang disebutkan dibawah ini.
.
.
A.
|
BIAYA OPERASI
|
B.
|
BIAYA NON OPERASI
|
1.
2. 3. |
Upah, Gaji
dan Tunjangan Pegawai
Bantuan dan Pembayaran Transfer Lainnya Perlengkapan dan Barang Habis Pakai - Biaya Penyusutan dan Amortisasi Biaya Operasi Lainnya- Cicilan Bunga Utang Subsidi |
1.
2.
3. 4. |
Biaya
Keuangan (Finance Cost)
Pembiayaan Dalam Negeri Pembiayaan Luar Negeri Pengeluaran Modal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar