//vooshagy.net/4/2258365 Dunia Pelajar: Oktober 2015

Makalah keserakahan VOC di Nusantara




KATA PENGANTAR
          Puji dan syukur saya  panjatkan kehadirat Allah SWT. Solawat serta salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnys. Terucap pula syukur kepada Allah SWT. Karena atas izin-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai Keserakahan VOC di Nusantara.. Namun, yang saya akan bahas hanya terbatas pada bidang-bidang yang sudah disebutkan di atas.
          Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun saya berharap makalahi ni dapat bermanfaat untuk saya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari Bapak/Ibu guru sangat saya harapkan.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.









Demak, 11 Oktober 2015

Penyusun





DAFTAR ISI :
 Kata Pengantar.......................................................................................I
 Pendahuluan..........................................................................................II
DAFTAR  PEMBAHASAN
A.  Keserakahan VOC di Nusantara
1.    Keserakahan VOC singkat .................................................I
2.    Kebijakan VOC....................................................................II
3.    Tujuan Dibentuk VOC………………………………………………….III
4.    Keserakahan VOC menurut Tahunnya…………………....IV

PENUTUP
1.    Kesimpulan..............................................................................I



























A.
            1. Keserakahan VOC Singkat
Kesrerakahan VOC secara singkat :
  • Membangun pusat perdagangan
  • Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan.
  • Melaksanakan politik devide et impera ( memecah dan menguasai ) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
  • Untuk memperkuat kedudukannya dirasa perlu mengangkat seorang pegawai yang disebut Gubernur Jendral.
  • Melaksnakan sepenuhnya Hak Octroi yang ditawarkan pemerintah Belanda.
  • Membangun pangkalan / markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah dipusatkan di Jayakarta ( Batavia).
  • Melaksanakan pelayaran Hongi ( Hongi tochten ).
  • Adanya Hak Ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
  • Adanya verplichte leverantien ( penyerahan wajib ) dan Prianger Stelsel ( system Priangan )
  • Melakukan pembunuhan terhadap rakyat pribumi, orang-orang Tionghoa, maupun orang asing
  • Melakukan kondolisasi kedudukan

2.Kebijakan VOC
Kebijakan VOC
 Kebijakan- kebijakan VOC yang diterapkan di Indonesia
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli  perdangan.
2.Melaksakan politik devide et impera ( memcah dan menguasai ) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3.Untuk mempererat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.
4. Melaksakan sepenuhnya 

 yang diberikan pemerintah belanda, seperti :
a.      hak monopoli
b.     hak untuk membuat uang
c.      hak nutuk mendirikan benteng
d.     hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia, dan
e.      hak untuk tentara.
 
5. Membangun pangkalan atau markas VOC yang semula di banten dan di Ambon, dipindah ke Jayakarta ( Batavia ).
 6. Melaksakan pelayaran Hongi ( HOngi tocjten ).
 7. Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.

3. Tujuan Dibentuk VOC
Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk:
(1) menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada
(2) memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.

4. Keserakahan VOC menurut Tahunnya
Cornelis Chastelein datang di Batavia pada tanggal 16 Agustus 1674. Pada mulanya ia bekerja pada "Kamer XVII" kamar dagang VOC sebagai boek houder. Beberapa tahun kemudian ia menikah dengan Chatarina Van Qualberg. Dari pernikahan ini Cornelis Chastelein dikaruniai seorang putra yang diberi nama sama dengan kakeknya Anthony Chastelein.Pada tahun 1682, yaitu pada usia 25 tahun Cornelis Chastelein memangku jabatan sebagai Grootwinkelier der OostIndische Compagnie. Dan pada tahun 1691 naik jabatannya menjadi Tweede Opperkoopman des Casteels Batavia dengan gaji 65 gulden. Pada saat yang bersamaan pada waktu itu, Gubernur Jenderal Camphuys meletakan jabatannya dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Van Outhoorn (1691-1704).

·        1682 - Pasukan VOC dipimpin Francois Tack dan Isaac de Saint Martin berlayar menuju Banten           guna menguasai perdagangan di Banten. VOC merebut dan memonopoli perdagangan lada di Banten. Orang-orang Eropa yang merupakan saingan VOC diusir. Orang-orang Inggris mengundurkan diri ke Bengkulu dan Sumatera Selatan satu-satunya pos mereka yang masih ada di Indonesia. 
·        1683-1710 - VOC mengalami masalah keuangan yang sangat berat di wilayah Asia selama kurun waktu tersebut. Di antara 23 kantornya hanya tiga (Jepang, Surat dan Persia) yang mampu memberikan keuntungan; sembilan menunjukkan kerugian setiap tahun termasuk Ambon, Banda, Ternate, Makassar, Banten, Cirebon dan wilayah pesisir Jawa. VOC banyak mengeluarkan biaya-biaya yang sangat tinggi akibat pemberontakan di samping pengeluaran pribadi VOC yang tidak efesien, kebejatan moral, korupsi yang merajalela. VOC juga menuntut semakin banyak kepada rakyat Jawa, yang mengakibatkan pemberontakan yang terus berlanjut dan pengeluaran VOC bertambah tinggi
·        1684 - Gubernur-Jendral Speelman meninggal. Terbongkarlah korupsi dan penyalah gunaan kekuasaan. Konon Speelman memerintah tanpa menghiraukan nasihat Dewan Hindia dan banyak melakukan pembayaran dengan uang VOC yang pada dasarnya tidak pernah ada untuk pekerjaan yang tidak pernah dilakukan. Selama masa kekuasaan Speelmen jumlah penjualan tekstil menurun 90%, monopoli candu tidak efektif. Speelman juga banyak melakukan penggelapan uang negara dan pada 1685 semua penunggalan Speelman disita negara.
·        8 Februari 1686 - Dengan tipu muslihat Surapati berhasil membunuh Franois Tack dalam suatu pertempuran. Tack tewas dengan dua puluh luka di tubuhnya.
1690 - Belanda berusaha membalas kekalahan yang dialami Tack tetapi gagal karena Surapati menguasai teknik-teknik militer Eropa dengan baik.
Abad ke-18
1702 - Jumlah kekuatan serdadu militer Belanda yang berkebangsaan Eropa hanya tinggal sedikit. Administrasi VOC kacau balau

·        1706 -Surapati terbunuh di Bangil.

·        1721 - VOC mengumumkan apa yang dinamakan komplotan orang-orang Islam yang bermaksud melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Eropa di Batavia dan juga orang-orang Tionghoa.

·        1722 - Perlakuan terhadap orang-orang Tionghoa bertambah kejam dan korup. Walaupun demikian jumlah orang Tionghoa bertambah dengan pesat. VOC melakukan sistem kuota untuk membatasi imigrasi, tetapi kapten-kapten kapal Tionghoa mampu menghindarinya dengan bantuan dari pejabat VOC yang korupsi. Kebanyakan orang-orang Tionghoa pendatang yang tidak memperoleh pekerjaan sebagian besar mereka bergabung menjadi gerombolan-gerombolan penjahat di sekitar Batavia.

·        1727 - Posisi ekonomi orang Tionghoa makin penting di satu pihak dan sering terjadinya kejahatan oleh orang Tionghoa, menimbulkan perasaan tidak senang terhadap orang Tionghoa. Rasa tidak senang menjadi semakin tebal di kalangan warga bebas, kolonis-kolonis Belanda yang tidak dapat menandingi orang Tionghoa. Timbullah kemudian rasa permusuhan dan sikap rasialis terhadap orang Tionghoa.

·        1727 - Pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan peraturan bahwa semua orang Tionghoa yang telah tinggal 10 sampai 12 tahun di Batavia dan belum memiliki surat izin akan dikembalikan ke Tiongkok.
·        1729 - Pemerintah kolonial memberikan kesempatan selama 6 bulan kepada orang Tionghoa untuk mengajukan permohonan izin tinggal di Batavia dengan membayar 2 ringgit.
·        1730 - Dikeluarkan larangan bagi orang Tionghoa untuk membuka tempat penginapan, tempat pemadatan candu dan warung baik di dalam maupun di luar kota.
·        1736 - Pemerintah kolonial mengadakan pendaftaran bagi semua orang Tionghoa yang tidak memiliki surat izin tinggal.
·        1740 - Terdapat 2.500 rumah orang Tionghoa di dalam tembok Batavia sedangkan jumlah orang Tionghoa di kota dan daerah sekitarnya diperkirakan 15.000 jiwa. Jumlah ini setidak-tidaknya merupakan 17% dari keseluruhan penduduk di daerah terebut. Ada kemungkinan bahwa orang-orang Tionghoa sebenarnya merupakan unsur penduduk yang lebih besar jumlahnya. Ada pula orang-orang Tionghoa di kota-kota pelabuhan Jawa dan Kartasura walaupun jumlahnya hanya sedikit.
·        1740 - Terjadi penangkapan terhadap orang Tionghoa, tidak kurang 1.000 orang Tionghoa dipenjarakan. Orang Tionghoa menjadi gelisah lebih-lebih setelah sering terjadi penangkapan, penyiksaan, dan perampasan hak milik Tionghoa.
·        4 Februari 1740 - Segerombolan orang Tionghoa melakukan pemberontakan dan penyerbuan pos penjagaan untuk membebaskan bangsanya yang ditahan.
·        Juni 1740 - Kompeni Belanda mengeluarkan lagi peraturan bahwa semua orang Tionghoa yang tidak memiliki izin tinggal akan ditangkapdan diangkut ke Sailan. Peraturan ini dilaksanakan dengan sewenang-wenang.
·        September 1740 - Tersiar berita bahwa segerombolan orang Tionghoa di daerah pedesaan sekitar Batavia bergerak mendekati pintu gerbang Batavia. Mr. Cornelis di Tangerang dan de Qual di Bekasi, memerintahkan memperkuat pos-pos penjagaan.
·        7 Oktober 1740 - Pasukan bantuan yang dikirim ke Tangerang oleh pemerintah kolonial diserang oleh gerombolan Tionghoa, sebagian besar dari pasukan tersebut tewas.
·        Oktober 1740 - Berdasarkan bukti yang didapatkan VOC menarik kesimpulan bahwa orang-orang Tionghoa sedang merencanakan sebuah pemberontakan.
·        8 Oktober 1740 - Kompeni Belanda mengeluarkan maklumat, antara lain perintah menyerahkan senjata kepada kompeni. Jam malam diadakan.
·        9 Oktober 1740 - Dimulainya pembunuhan terhadap orang Tionghoa secara besar-besaran. Yang banyak melakukan pembunuhan ini adalah orang-orang Eropa dan para budak. Dan pada akhirnya ada sekitar 10.000 orang Tionghoa yang tewas. Perkampungan orang Tionghoa dibakar selama beberapa hari. Kekerasan ini berhenti setelah orang Tionghoa memberikan uang premi kepada serdadu-serdadu VOC guna melakukan tugasnya yang rutin.
·        10 Oktober 1740 - Pertahanan kompeni Belanda di Tangerang diserang oleh sekitar 3.000 orang pemberontak Tionghoa.
·        Mei 1741 - Orang-orang Tionghoa yang berhasil lolos dari pembantaian di Batavia melarikan diri ke arah timur menyusur sepanjang daerah pesisir. Mereka melakukan perebutan pos di Juwana. Markas besar VOC dikepung dan pos-pos lainnya terancam.
·        Juli 1741 - Pos VOC di Rembang dihancurkan oleh orang-orang Tionghoa yang membantai seluruh personel VOC.
·        Juli 1741 - Prajurit raja yang berada di Kartasura menyerang pos garnisun VOC. Komandan VOC Kapten Johannes van Velsen dan beberapa serdadu lainnya tewas. Serdadu yang selamat ditawari pilihan beralih ke agama Islam atau mati dan banyak yang memilih pindah agama.
·        November 1741 - Pakubuwana II mengirim pasukan artileri ke Semarang. Pasukan prajurit-prajurit tersebut bersatu dengan orang Tionghoa melakukan pengepungan terhadap pos VOC. Pos VOC di Semarang ini dikepung oleh kira-kira 20.000 orang Jawa dan 3.500 orang Tionghoa dengan 30 pucuk meriam. Orang Jawa dan Tionghoa bersatu melawan kompeni Belanda.
·        Desember 1741-awal 1742 - VOC merebut kembali daerah-daerah lain yang terancam serangan.
·        13 Februari 1755 - VOC menandatangani Perjanjian Giyanti. Isinya VOC mengakui Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwana I, penguasa separuh wilayah Jawa Tengah.





A.        Penutup

       Kesimpulan : Jadi Banyak sekali Keserakahan yang dilakukanoleh VOC pada Negara kita Negara Indonesia, dan karena hal itu,rakyat Indonesia banyak yang menderita bahkan tersiksa.

Terimakasih.

TUGAS MAKALAH SEJARAH INDONESIA
KESERAKAHAN VOC
Disusun Oleh  
             Nama          : Nia Cahyani
             Kelas           : XI AP 1
             No Absen      : 23

         Tahun Pelajaran 2015/2016 
SMK NEGERI 1 DEMAK

Pertama masuk kuliah diusia tua

 setelah sekian lama saya tidak ng blog huhu,,, kali ini aku ingin nulis sedikit curhat hehe,, AKHIRNYA AKU KULIAH DIUSIA 23 TAHUN. Setelah ...